Pertanyaan yang kerap muncul dari benak kita saat hendak menulis, “Topik apa ya yang cocok?” Tolong, pertanyaan seperti itu jangan dijadikan beban. Anggap saja sebagai hal biasa. Apa yang enak dibahas dalam buku harian? Hmm… yang enak untuk dibahas adalah hal-hal umum yang berkesan dan menarik. Bisa menyedihkan, bisa pula yang menggembirakan. Seperti apa sih? Pengalaman pertama masuk sekolah, pengalaman berkenalan pertama kali dengan teman di sekolah, hari pertama masuk kerja, mendapat uang gaji pertama kali, bertemu sang kekasih hati, pengalaman saat melamar, pengalaman ketika menikah, dan lain sebagainya. Pokoknya, segala hal yang seru dan menarik. Semua itu bisa membuat kita betah menuliskannya berlembar-lembar. Asyik. Termasuk, yang enak dibicarakan adalah hal yang baru. Misalnya punya mobil baru, punya teman baru, punya rumah baru, dan segala hal yang baru-baru deh. Topik seperti itu ditanggung antimanyun. Pas banget untuk dituangkan di buku harian.
Kebiasaan untuk menuliskan sesuatu yang baru perlu dijaga. Bukan apa-apa, kalo kamu menulis buku harian, tapi masalah dan kata-kata serta kalimatnya sering diulang-ulang, nggak bakalan gereget lagi untuk dibaca. Bahkan sangat boleh jadi menulis buku harian nggak ada bedanya dengan mengerjakan PR menulis halus. Suer. Jadi gali terus, cari terus masalah baru. Supaya kamu kreatif. Siapa tahu nantinya memang kamu jadi wartawan. Wartawan kadang harus ‘nakal’. Misalnya, ketika mewawancarai narasumber, kudu berani menanyakan sesuatu yang barangkali ‘tabu’ untuk ditanyakan. Seperti jika narasumbernya sebagai polisi, kita tanyakan, ‘apakah ada keterlibatan aparat dalam aksi kejahatan ini?” Tujuannya, ada bahan berita baru yang bisa ditulis. Biar nggak monoton. Siapa tahu Pak Polisi itu keceplosan ngomong dan mengeluarkan pernyataan ‘of the record’. Bisa jadi kan? Meskipun nantinya nggak ditulis di media kita, tapi kita punya peluru baru untuk mengutak-atik arah kasus itu.
Buat kamu yang mau nyari topik, nggak usah sulit-sulit mikirin yang jauh-jauh. Coba cari yang dekat dengan kita deh. Tanya teman kanan-kiri, nguping dari sana-sini. Atau bisa juga baca koran pagi ini, cari berita yang menarik. Setelah dapat, kamu bisa menulis ulang dengan sudut pandang kamu. Misalnya, judul berita yang kamu ambil adalah perilaku seks bebas remaja. Setelah baca berita itu, dari mulai fakta dan arahnya ke mana, kamu bisa bikin ulang dengan pengembangan yang kamu suka, dengan cara kamu sendiri. Anggap saja misalnya dirimu sebagai wartawan yang menyelidiki kasus itu. Kamu bisa ubah dengan versi baru tentang penyelidikan kasus seks bebas di kalangan remaja. Sebagai latihan aja kan? Mungkin kok. Coba deh!
Sobat muda, satu hal yang menarik dari dunia ini adalah karena banyak hal yang tak terduga. Itu sebabnya kita asyik menjalani hidup ini. Memanfaatkan kesempatan, mengatasi kesulitan, mencoba keluar dari tekanan dsb. Itu pula yang kemudian membuat sebagian orang rela menjadi pengarang. Ia bisa meangandai-andai suatu peristiwa dan menuliskannya dalam berbagai versi. Karena memang banyak kemungkinan yang bisa ditulis. Hal itu akan menjadi peluru yang banyak untuk menjadi seorang pengarang.
Tinggal sekarang, bagaimana cara menyajikan berbagai kemungkinan itu dalam surat yang akan kita kirim, dalam buku harian yang akan kita buat, dalam artikel yang akan kita tulis, dalam novel yang akan kita bikin, dalam cerpen yang akan kita rangkai jalinan kisahnya. Maka jangan kaget, dengan banyaknya kemungkinan orang suka membaca surat. Sebab, surat yang pasti-pasti itu nggak semangat lagi kita bacanya. Misalnya surat dinas berupa surat perintah kerja, kenaikan gaji, apalagi surat PHK. Novel dan cerpen yang masih ‘misteri’ akan semangat untuk dibaca. Artikel yang ‘menyimpan’ rasa penasaran akan selalu menarik perhatian. Yakin deh.
Untuk menulis artikel, cari saja topik yang ‘menggigit’. Itu terserah kamu sih. Misalnya kamu bikin tulisan dengan topik cinta. Kamu cari segala masalah yang berhubungan dengan cinta dan cepetan tulis aja. Resepnya, cari topik-topik yang mudah aja dan dekat dengan keseharian kita. Kalo mau ‘jauh-jauh’ juga boleh, nanti kamu bisa memikirkannya jika teori dasar mencari dan memilih topik udah kamu kuasai.
Jadi topik untuk surat, buku harian, artikel, novel, cerpen, puisi bukan soal sulit. Apa saja bisa jadi topik yang menarik. Ada yang bilang bahwa kalo sejak masa kanak-kanak kita bisa membuat apa saja jadi mainan, maka setelah dewasa, katanya akan bisa membuat segalanya jadi karangan. Mobil, gunung, batu, sungai, laut, hewan, manusia, rumah, sekolah, kantor, pohon, anak kecil, kakek-nenek, rambut, kaki, tangan, alis, mata, hidung, pokoknya semua hal bisa menjadi topik yang menarik. Suer. Yang penting, kamu mau menuliskannya. Jangan sampe kamu ngomong, “isinya sudah tahu, judulnya sudah siap, bahan-bahannya sudah lengkap, arah tulisannya sudah dibuat, sekarang tinggal nulis aja.” Wah, itu justru bermasalah. Padahal, cepet aja langsung tulis.
Pengalaman saya, jika sudah mendapatkan topik yang menarik, segera langsung mencari data tentang segala hal yang berkaitan dengan topik tersebut. Setelah dapat, saya biasanya nggak melama-lamakan, takut mood-nya untuk menulis hilang. Langsung saja saya tulis. Sebisa mungkin, sebaik mungkin. Sebab, percuma aja kalo semua bahan udah dikumpulkan, tapi kamu masih diam aja. Sekarang, yang dibutuhkan adalah konsentrasimu untuk segera menulis. Jadi, tunggu apalagi, segera tulis. Selamat mencoba! [O. Solihin]
10 komentar:
Aku pusing apa yang mau ditulis.
...please where can I buy a unicorn?
la respuesta Oportuna http://nuevascarreras.com/ cialis precio Una cosa molto divertente cialis 20 mg efectos njcqmovrhv [url=http://www.mister-wong.es/user/COMPRARCIALIS/comprar-viagra/]comprar cialis[/url]
Terima kasih artikelnya, senang sekali menemukan orang yang suka menulis.
Salam kenal, saya adalah seorang pemuda yang mulai suka menulis. Kini saya menulis artikel mengenai IT dan ajakan kecil-kecilan untuk juga menulis.
Tukar link ya?
Berkunjung menjalin relasi dan mencari ilmu yang bermanfaat. Sukses yach ^_^ Salam dari teamronggolawe.com
Saya senang dengan tulisan Bapak tentang pemilihan topik tulisan. Untuk mendapatkan topik, ya mesti banyak membaca, mendengar dan melihat sekeliling. Artinya, buka panca indera lebar-lebar. Cerap informasi yang didapat. Lalu, fokus pada salah satunya. Jadikan dia topik. Setelah itu baru diurai pokok-pokok ide yang akan ditulis secara sistematis. Ide-ide itu dikembangkan, sehingga ia tak sekedar tulang-tulang, melainkan sudah lengkap dengan daging, darah, otot, dan seterusnya. Alhasil, terbentuk sebuat tulisan. Ya, kemudian koreksi lagi alur pikirnya, pilihan katanya (diksi), dan kirim ke media yang diharapkan memuat tulisan itu. economist-suweca.blogspot.com
Aku juga ingin menulis buku nih dalam waktu dekat. Trims udah sharing.
kami sangat senang apabila anda bergabung menjadi kontributor AKADEMI MENULIS, sebuah gerakan sosial untuk menfasilitasi pikiran pikiran segar terutama pemuda di bidang kepenulisan, menjadikan online lebih produktif.
mari bergabung dengan http://www.akademimenulis.com/
sangat menarik sekali sob, sangat menarik...
Terimakasih atas informasinya, sangat jelas, padat, dan berisi.
Posting Komentar